Oh No, He Is An Abuser!
Fifi Official Writer
Masih ingat waktu pertama kali Anda jatuh cinta? Ketika si dia mulai memandang malu-malu pada Anda. Lalu wajah Anda langsung bush.. tampak memerah sesaat.
Betapa indahnya masa-masa tersebut, bukan? Ketika cinta sedang bersemi, segala sesuatu dari pasangan Anda nampak indah. Anda bahkan tidak memperdulikan teman-teman, atau orang tua yang memperingatkan Anda. Sayangnya, hal yang sebenarnya tidak selalu seindah yang kelihatan. Banyak dari kita tidak menyadari bahwa partner kita memiliki karakter yang berpotensi untuk menjadi seorang abuser.
Ada beberapa tanda-tanda umum untuk mengetahui apakah pasangan Anda adalah seorang abuser, atau calon abuser di kemudian hari:
- Si dia senang menghina bekas pacarnya. Ada batas-batas tertentu yang bisa diterima jika seseorang marah terhadap bekas pasangannya. Tapi Anda perlu berhati-hati bila si dia terlalu fokus terhadap kepahitan masa lalu yang dialaminya. Terutama jika si dia banyak merendahkan wanita masa lalunya di tahap awal hubungan Anda dengannya.
- Si dia tidak sopan, bahkan kepada Anda. Sikap tidak sopan merupakan tanah subur bagi kecenderungan seorang abuser. Coba ingat-ingat. Apakah si dia sering sinis atau cenderung tidak menghargai pendapat Anda? Atau seringkah si dia tidak sopan terhadap Anda di depan umum? Bila jawaban Anda adalah ya, maka hati-hatilah! Mungkin pelecehan dan penindasan akan menjadi bagian hidup Anda selanjutnya. Pertimbangkanlah kembali hubungan Anda dengannya.
- Si dia senang mengontrol Anda sepenuhnya. Pada tahap awal hubungan asmara biasanya memang menyenangkan jika pria Anda ‘memimpin' Anda. Pertama-tama mungkin dengan cara yang halus yang jauh dari kesan penindasan. Si dia mengajak Anda untuk pergi ke restoran Jepang, atau steak house, menonton film, tapi yang kesemuanya adalah favoritnya. Pada awalnya, mungkin Anda akan excited dengan sikapnya yang nampak banyak perhatian dengan idenya membuat sejumlah acara bersama. Tapi tidak lama kemudian Anda akan sadar bahwa si dia tidak tertarik dengan ide-ide Anda tentang apa yang bisa dilakukan bersama. Si dia akan mulai berkomentar tentang pakaian yang Anda kenakan, atau berkomentar negatif baik tentang penampilan atau terhadap anggota keluarga dan teman-teman Anda. Si dia mulai menuntut agar lebih banyak meluangkan waktu dengannya. Sering menunjukkan tanda-tanda tidak sabar jika pendapat Anda tidak sejalan dengan pendapatnya, mulai nampak kesal jika Anda tidak menyukai apa yang dia suka termasuk jenis musik, jenis makanan, jenis binatang piaraan, bintang film, jenis film, warna lipstik dan segudang hal lainnya. Pada dasarnya, dia berusaha untuk bisa mengontrol kehidupan Anda sepenuhnya.
- Si dia sangat posesif. Terlalu banyak cemburu adalah salah satu tanda yang paling meyakinkan bahwa abuse akan segera menjadi bagian hidup Anda. Si dia mungkin berkata bahwa Ia mencintai Anda lebih dari segalanya dan ia tidak sanggup melihat Anda bercakap-cakap dengan pria lain. Si dia juga mungkin menelepon Anda 7 kali sehari hanya untuk mengecek keberadaan Anda, dan apa yang sedang Anda lakukan. Ia selalu memaksa untuk meluangkan waktu bersama dengannya setiap hari. Hal-hal semacam ini sebenarnya menyangkut "kepemilikan", dan bukan cinta.
- Si dia tidak pernah merasa salah. Ia selalu menyalahkan sesuatu atau orang lain jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Lebih parahnya lagi, target kesalahan lama kelamaan akan ditujukan kepada Anda. Tipe pria seperti ini biasanya cenderung tidak menepati janji, selalu ada saja alasannya dan tentu kesalahan ditimpakan kepada orang lain.
- Si dia sangat egois. Perhatikan berapa banyak dia bicara? Bila dia egois, biasanya porsi bicaranya jauh lebih banyak dari Anda. Iapun sulit mendengarkan Anda. Dia seringkali mengganti bahan pembicaraan sehingga membuat dirinya menjadi pusat pembicaraan. Karakter seperti ini sulit dirubah.
- Memaksa Anda melakukan hubungan seksual. Hal ini merupakan warning yang sangat penting. Dengan tidak menghargai perasaan dan penolakan Anda dalam hal seks, ia telah melakukan pelecehan seksual. Sikap seperti ini juga menandakan bahwa ia melihat wanita hanya sebagai objek seksual, bukan sebagai manusia merdeka yang memiliki pilihan. Jika si dia mengatakan bahwa Anda perlu berhubungan seks dengannya untuk membuktikan bahwa Anda benar-benar mencintainya, tinggalkan dia, masih banyak pria lain yang sopan yang lebih layak Anda cintai.
- Si dia memiliki segudang perilaku negatif terhadap wanita. Dia berpandangan berdasarkan adat istiadat kuno yang melihat kedudukan wanita hanya sebagai objek seksual. Hal ini merupakan hal penting yang sering menjadi pemicu terjadinya pelecehan. Pandangan pria yang melihat peran wanita sebagai figur yang hanya melahirkan anak, mengurus dapur, dan karir pria lebih penting daripada karir wanita dapat memicu problem yang serius, karena si dia bisa bertindak kasar jika Anda menolak untuk hidup dalam kotaknya.
Ada banyak pria yang abusive
(melakukan tindakan melecehkan, menindas, menteror, bahkan menganiaya) terhadap Anda dengan tindakan yang perlahan tapi pasti. Setiap wanita hendaknya mewaspadai tindakan pria dengan tingkah laku seperti ini. Mereka dengan mudah membalikkan keadaan dan mengatakan bahwa Andalah yang telah berubah. Mereka merasa bahwa setiap hal yang mereka lakukan adalah normal dan wajar. Tidak pernah ada kesadaran dari mereka bahwa problem sesungguhnya ada pada diri mereka sendiri.
Jika partner Anda menunjukkan gejala-gejala sikap diatas, bersiaplah untuk mengatakan
"good bye" kepadanya. Percayalah masih banyak pria baik yang cinta Tuhan yang dapat mencintai Anda dengan tulus. Berdoa dan yakinlah bahwa Anda akan mendapatkan pasangan pilihan Tuhan yang sesuai dengan Anda.
Halaman :
1